Borobudur|Mediacakranews.com- Pemerintah Kabupaten Magelang,Kecamatan Borobudur mengadakan kegiatan Rakor Ketertiban dan Kebersihan wilayah DSP Borobudur bertempat di Aula Kantor kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah Kamis (9/1/025)
“Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Dishub Kabupaten Magelang, Satpol PP Kabupaten Magelang, Kecamatan Borobudur, Desa Borobudur, Desa Wringinputih, Kebonsari, Tegalarum, Wanurejo, Kembanglimus, TWC Borobudur, Kepala Pasar Borobudur, BPSDA Probolo, Mantri Tangsi, Paguyuban PKL dan Komunitas Kali Sileng.
Kegiatan rapat lintas Vertikal di pimpin langsung oleh Camat Borobudur Subiyanto,SH.MM. dalam sambutanya beliau menyampaikan ,” Pariwisata tidak hanya soal Candi tetapi Atmosfer di sekitarnya , jaman sekarang ini media sosial sangat sensitif sekali ketika ada kejadian terutama di daerah Borobudur ini sangat di soroti oleh masyarakat. Ada dua kejadian viral di Daerah borobudur ini yaitu mengenai Sampah di D.I Tangsi dan MainHole yang hilang di gondol pencuri sebanyak enam buah ucapnya.
“Lebih lanjut Subiyanto menambahkan tentang sumber dari sampah yang manakala daerah irigasi tangsi airnya mengalir, mulai dari hulu hingga hilir sepanjang 17 km banyak rumah warga yang kebetulan berdekatan dengan saluran irigasi tidak menutup kemungkinan juga buang sampah di saluran irigasi.
Diantaranya dari Kecamatan salaman, kemudian dari pengunjung di kampung seni Borobudur , dari PKL pedagang sebelum pasar Borobudur , dan sampah dari Pasar Borobudur. Ikut Kecamatan Borobudur
“Sedangkan Mainhole enam buah yang hilang pelaku sudah tertangkap oleh pihak berwajib dan sudah di proses sesuai hukum, ternyata motifnya hanya untuk di jual kiloan , kami juga sudah mengajukan Proposal terkait pengadaan penggantian Mainhole yang hilang ke Binamarga Prov Jateng tetapi untuk sementara belum terealisasi. ”
“Adapun solusi dari Kecamatan Borobudur memberikan arahan kepada Kades untuk membantu pemerintah Kabupaten Magelang menghimbau kepada seluruh masyarakat
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat jangan membuang sampah di saluran irigasi termasuk para PKL ikut peduli perang melawan Sampah di wilayah pasar Borobudur dan sekitarnya.tegas Subiyanto.
Sementara di tempat yang sama Ketua Paguyuban Pedang Kaki Lima ( PKL ) Kirno Prasojo menjelaskan permasalahan sampah di pasar tumpah berasal dari warga sekitar irigasi akan tetapi sampah berasal dari warga dari daerah lain lewat naik sepada motor sambil buang sampah.
Untuk pedagang pasar kami selalu menghimbau agar membuang sampah di tempat yang sudah di sediakan hal tersebut agar memudahkan petugas mengambil sampah.tutup Kirno
“Satpol PP Kabupaten Magelang, Masrur Permasalahan di Borobudur sangat kompleks sekali kemaren juga kejadian di Kujon kami juga bersama PSDA Probolo melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) mendirikan lapak pada malam hari di sepanjang sepadan saluran irigasi tangsi menjadi kewenangan PSDA provinsi Jateng maka kami koordinasikan terlebih dahulu,PSDA langsung bertindak cepat,tepat semua lapak bisa di robohkan tanpa ada perlawanan dari pemilik lapak.
Dari DLH Kab Magelang Adi menyampaikan” , pengelolaan sampah di Kab Magelang , sampah itu bukan hanya tanggung jawab dari DLH Saja tetapi dari sumber sampah itu sendiri yaitu dari masyarakat, kami juga sudah sering berkoordinasi dengan Balai PSDA terkait pembuangan sampah di Irigasi Tangsi .Pengelolaan sampah di Kawasan krusial, publik dan komersial wajib melakukan penampungan sampah sementara untuk mengkoordinir pengelolaan sampah.
Terkait dengan pembuangan sampah liar kami juga telah berkoordinasi dengan Satpol PP kab Magelang di situ juga sudah tertera perdanya mengenai larangan pembuangan sampah di sungai , pertama kami lakukan peneguran kemudian jika melanggar lagi kami melakukan yustisi bersama Satpol PP.”
“Pengelola pasar Borobudur juga menjelaskan di pasar Borobudur kami ada petugas kebersihan pasar , setiap pagi juga bertugas untuk mengelola pasar borobudur kemudian nantinya sampah dikumpulkan di diangkut menggunakan mobil DLH. Untuk keamanan kami juga ada ada petugas penjaga malam untuk melakukan penjagaan , pasar tumpah itu juga bukan kewenangan dari pengelola pasar Borobudur. Untuk ketertiban kami sangat mendukung sekali agar pedagang lebih tertib.”
Sementara di tempat terpisah Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Progo Bogowonto Luk Ulo Fredi Nurcahya ST.MT,selesai menghadiri rapat dispora Provinsi Jawa Tengah ketika di wawancarai oleh awak media beliau menjelaskan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah perang melawan sampah terus di dengungkan mengingat Kawasan Wisata Candi Borobudur adalah banyak di kunjungi wisatawan manca negara.katanya
“Dia berharap gerakan pembersihan sampah di kawasan pasar Borobudur agar terus berjalan secara kontinyu,serta di dukung oleh Pemerintah Kabupaten Magelang. Saluran irigasi tangsi dan sekitarnya merupakan tanggung jawab kita bersama, sebab perang melawan sampah sangat penting agar para wisatawan mereka lebih lama berwisata di Borobudur sehingga akan menggerakkan perekonomian dalam bidang UMKM maupun perhotelan di Wilayah Kabupaten Magelang dan Sekitarnya.
Harapan semoga budaya perang melawan sampah ini dapat menjadi budaya bersama ,karena bukan hanya tanggung jawab PSDA,akan tetapi seluruh lapisan masyarakat serta instansi untuk saling bahu membahu memberikan edukasi kepada masyarakat tidak membuang sampah di saluran irigasi dan sekitarnya.tambahnya
” Terakhir PSDA anggaranya setiap tahunya sangat kecil tentu tanpa kerja sama dengan instansi terkait kami tidak bisa berbuat apa- apa.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga KSO Balai PSDA Probolo yang berjibaku dengan tenaga dari DLH untuk menaikan sampah dari saluran irigasi sampai di atas truk, terima kasih juga kami sampaikan kepada DLH dan Pak Camat Borobudur Subiyanto yang bergerak melaksanakan rapat membahas sampah di sekitar Pasar Borobudur.Tegas Fredi
Tim ( Red)