Sragen|Mediacakranews.com-Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berdiri sebagai suar pembelajaran dan pengembangan terutama bagi mahasiswa yang menjalankan studi mereka di bidang keilmuan masing-masing.
Sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dengan disiplin ilmu Hubungan Internasional, telah mengambil bagian dalam inisiatif transformatif yang bertujuan untuk membekali pemuda lokal terutama mereka yang terlibat di organisasi Karang Taruna dengan keterampilan dalam perumusan kebijakan.
Untuk itu, Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024 dengan melaksanakan program “Pelatihan Penyusunan Policy Paper” di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen (28/7/2024) lalu, di tengah semarak keterlibatan masyarakat. Hal itu diungkapkan Nucleus Ranggi Purnama mahasiswa KKN Undip jurusan Hubungan Internasional Sabtu (17/8/2024).
Menurutnya, Proyek KKN Undip melibatkan dua program monodisiplin (individu) dan dua program multidisiplin (kolaborasi), salah satu dari dua program mono penulis adalah pelatihan tentang Penyusunan Policy Paper yang menjadi program pertama yang diimplementasikan.
“Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mendidik, tetapi juga berfungsi menginspirasi pemuda lokal untuk terlibat secara aktif dalam isu-isu komunitas dengan memahami proses dibalik policy-making atau pembuatan kebijakan yang efektif,” ungkapnnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Pentingnya Policy Paper
Makalah kebijakan berfungsi sebagai alat untuk mengadvokasikan perubahan dan mengatasi tantangan Masyarakat. Makalah ini memberikan pendekatan terstruktur untuk menganalisis masalah, mengusulkan solusi, dan memengaruhi decision-makers atau pengambil keputusan.
“Selama sesi pelatihan menekankan relevansi makalah kebijakan yang diteliti dengan baik dalam menyuarakan keprihatinan kaum muda dan menganjurkan kebutuhan mereka dalam masyarakat,” katanya.
Menurutnya, pengalaman Pelatihan
dirancang untuk menjadi interaktif, melibatkan pikiran pemuda-pemuda melalui diskusi, grup diskusi, dan pelatihan praktis. Penulis mulai dengan ringkasan tentang apa yang diperlukan dalam Policy Paper. Yaitu struktur, komponen, dan pentingnya penelitian berbasis bukti.
“Kegiatan pelatihan meliputi
Sesi Brainstorming,teknik Riset dan studi Kasus,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan itu, pihaknya berharapkan para peserta mampu memperoleh pemahaman lebih baik tentang cara menulis policy paper dan pentingnya suara mereka dalam membentuk dinamika masyarakat. Menyadari suara pemuda dapat menuntun pada perubahan masyarakat yang berdampak.
“Kegiatan diharapkan memperkuat pentingnya memberdayakan generasi muda dengan alat yang mereka butuhkan untuk mengadvokasikan komunitas mereka,” tandasnya.
Nucleus menambahkan, dirinya ingin melihat lebih banyak lagi inisiatif yang menjembatani pembelajaran akademik dengan keterlibatan masyarakat.
“Upaya itu untuk menata jalan bagi pemuda agar lebih proaktif dan terinformasi yang siap menghadapi tantangan kedepannya,” pungkasnya.( Suparno Cakra )