Kota Pekalongan|Mediacakranews.com- Pemerintah Kota Pekalongan menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pekalongan Tahun 2026 dengan mengusung tema “Penyempurnaan Target Visi dan Misi Pembangunan dalam rangka penataan Kota Pekalongan Tahun 2026. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir, Sekda Nur Priyantomo, segenap Forkopimda, para kepala OPD, camat, lurah, akademisi, perwakilan organisasi kemasyarakatan hingga kelompok paguyuban di Kota Pekalongan, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Kamis siang (23/1/2025).
Forum ini bertujuan untuk memperkuat perencanaan pembangunan daerah dengan melibatkan berbagai pihak, khususnya masyarakat. penyusunan RKPD kali ini sangat penting karena berlangsung di masa transisi pemerintahan, yang memerlukan dokumen perencanaan yang jelas dan terarah.
Dalam sambutannya, Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir serta memberikan masukan demi kemajuan pembangunan daerah. Ia menegaskan pentingnya forum ini untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat guna menyempurnakan rumusan masalah, arah kebijakan, serta program prioritas pembangunan daerah.
“Ini adalah wadah strategis untuk menyelaraskan kebutuhan masyarakat dengan kebijakan pemerintah. Semua masukan yang dihasilkan akan dituangkan ke dalam dokumen RKPD Tahun 2026,” ujarnya.
Mas Aaf menjelaskan, RKPD Tahun 2026 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Ia berharap program-program prioritas yang telah ditetapkan pada RKPD Tahun 2025 dapat dilanjutkan dan diperkuat. Ia menyebutkan, untuk pekerjaan fisik yang sudah terealisasi di Tahun 2024 diantaranya pembangunan dan rehab fisik stasiun pompa Pabean, penataan kawasan Kampung Bugisan sebagai Upaya Peremajaan Kawasan Kumuh, peningkatan jalan Ir. Sutami, Jalan Jlamprang, dan jalan-jalan lainnya, peningkatan kapasitas drainase, dan sebagainya.
Sementara, untuk rencana pekerjaan fisik di Tahun 2025 ini diantaranya peningkatan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro, peningkatan jalan kota (Jalan Parkit, Jalan Samudra, Jalan Tunas, Jalan Cempaka, Labuan), pembangunan pagar kios dan kios Pasar Banjarsari, Rehab Pasar Banyurip, drainase Perum Gama Permai dan Kampung Baru, Normalisasi dan Perbaikan Plat Deker Drainase.
” Selain itu, ada peningkatakan pengelolaan sampah, penanganan kawasan permukiman kumuh peningkatan sarpras pendidikan mulai PAUD hingga SMP, pembangunan dan rehab gedung kantor dan kelurahan (Inspektorat, Kelurahan Panjang Baru, Sokoduwet, dan Poncol),”bebernya.
Pelaksanaan forum ini diharapkan dapat menjadi media pembentukan komitment seluruh stakeholder pembangunan dalam keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir menerangkan, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan gambaran terhadap apa yang menjadi program-program prioritas Pemkot Pekalongan kepada masyarakat serta penyampaian pokok-pokok pikiran DPRD yang bisa diterjemahkan dengan program dari aspirasi masyarakat yang disampaikan ke DPRD selaku wakil rakyat.
“Ada beberapa hal yang ditekankan, diantaranya terkait Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Degayu yang sudah overload, bagaimana tetap bisa menjaga pertumbuhan ekonomi daerah selama 5 tahun, dimana di Tahun 2024 sudah 5,87 persen. Selain itu, di sektor kesehatan, kami berharap pelayanan kesehatan khususnya program Universal Health Coverage (UHC) kepesertaan JKN bisa semakin maksimal, untuk sektor pendidikan, penyandang disabilitas dan masyarakat kurang mampu bisa lebih diperhatikan dalam hal pemenuhan hak pendidikan dan kebutuhan yang layak,”beber Azmi.
Azmi mengakui, memang banyak usulan dari masyarakat yang disampaikan ke DPRD, namun dengan keterbatasan anggaran, maka usulan tersebut nantinya akan tetap diupayakan secara bertahap.
“Kami harus menyusun prioritasnya dan tetap akan diupayakan bisa terealisasi. Ke depan yang menjadi prioritas tentu bagaimana pedagang pasca lebaran bisa segera pindah ke Pasar Banjarsari yang baru dan ruas Jalan Patiunus dan Pasar Sorogenen serta Alun-Alun bisa lebih tertata rapi,”tukasnya. ( Cakra )