Temanggung|Mediacakranews.com-Soropadan Menjelang Jateng Agro Innovation Ekpo 2024 yang akan di laksanakan pada 21- 26 Agustus 024rencana di hadiri oleh Wamentan RI Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air dari Desa Kebumen dan Desa Soropdan berpartisipasi gotong royong mendatangkan eksavator guna membersihkan sedimentasi berupa batu gragal di Saluran Induk Soropadan Desa Soropadan,Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temagggung Jawa Tengah Sabtu (3 Agustus 024)
“Kegiatan tersebut bisa terlaksana atas prakasa Figur Pendowo Limo tokoh masyarakat yaitu bapak Kusnendar mantan Kades Soropdan, mas Daniel Wakil Ketua DPRD dari Gerendra,
bapak Haryanto Kades Soropadan,bapak Kandar, serta DPUPR Kabupaten Temanggung yang meminjami alat berupa satu buah eksavator secara gratis.
Dalam dunia pemayangan tokoh Pendowo Limo memiliki watak halus, sopan, bijak, rendah hati, jujur, bernoral tinggi, suka memaafkan dan bijaksana, perkataanya di percaya oleh masyarakat.
“Untuk memijam Eksavator biaya oprasional dari dana jimpitan milik Kelompok Tani Soropadan yang bertanggung jawab mbeli solar, jaga malam.
Sedangakn Kelompok Tani Kebumen beetanggung Jawab tentang honor oprator eksavator, membeli senek buat tenaga yang meratakan seteleh galian gragal dinaikan ke taggul irigasi supaya tidak longsor kembali ke saluran irgasi dan MOP
“Haryanto Kepala Desa Kebumen Kabupaten Temanggung,” menyampaikan bahwa meminjam Eksavator ini sebelumya terlebih dahulu kami koordinasi dengan beberapa pihak sehingga kami bisa mendapatkan pinjaman ekskavator dari Dinas PUPR Kabupaten Temanggung.Hal ini bisa terlaksana terwujud karena Rasa peduli dari masyarakat penggunaan air hingga iyuran jimpitan kekompok tani sebagian di gunakan untuk biaya oprasional gali garagal soropadan .ucapnya
“Kegiatan gali sedimen gragal kita perkirakan selesai dalam 3 sampai 4 hari, Luas daerah yang terairi di daerah desa Kebumen lebih dari 50 ha, untuk kekeringan tidak ada tapi air memang masih kurang sehingga kami mengambil terobosan ini agar sedimen dapat di keruk.
Lebih lanjut Haryanto menambahkn,para pejuang petani sebagai pahlawan ketahanan pangan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat.Tanpa ada pasokan pangan tercukupi,kemakmumaran serta kesetabilan negara dapat tetancam,didalam konteks ini peran serta petani sebagai pahlawan dalam me jaga ketahanan pangan nasional.ujar Kades Kebumen Haryanto
” Iskandar selaku Kepala Desa soropadan pada masa lalu petani sering kali di anggap sebelah mata, namun seiring dengan perkembangan zaman kesadaran akan pentingnya para petani dalam menjaga ketahanan pangan semakin meningkat.jelasnya
Daerah irigasi Desa Soropadan,Pringsurat Kabupaten Temanggung bisa menghasilkan produksi 5- 8 ton gabah per hektarnya
Harapan setelah diangkat sedimenya air menjadi lancar sampai bawah sehingga dapat untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan sebagai langkah awal persiapan kegiatan argo expo 2024 yang akan di hadiri oleh Wanentan Di Soropadan.”Tegas Kades Kandar.
” Pak Kusnindaryanto selaku GP3A DI soropadan,” bahwa kegiatan galian sedimen direncanakan 3-4 hari sepanjang 100 meter kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama antara Ds Soropadan Dan Kebumen. Walaupun sebenarnya D.I Soropadan masuk kewenangan Provinsi karena lintas Kabupaten Tenanggung dan Kabupaten Magelang, adapun panjang saluran irigasi soropadan 13 km mengairi 508 ha melalui 7 desa yang ada.
Harapan kami untuk kedepan tidak hanya ds soropadan dan kebumen yang bekerja sama namun dari dari 7 desa pemanfaat air irigasi ikut serta berperan aktif dalam kegiatan ini sehingga tidak terjadi kekurangan air. Beliau juga berharap bahwa sinergitas kerja sama ini harus lebih di tingkatkan mana kala terjadi kendala di lapangan bisa segera teratasi tutupnya
“Sementara Shohibul hajat pengelola jaringan Irigasi Soropodan Balai PSDA Probolo Sutrasno ketika di mintai statemen oleh awak media tentang kelompok tani dari dua Desa Soropadan Kebumen ikhlas mengrluarkan jimpatan buat mendatangkan eksvator, untuk shohibul hajat urun apa?? Mendengar pertanyaan tersebut ia tidak bisa berkata- kata sambil menunduk rasa malu Lemah Teles ( Koso Sing Bales) sambil pegang tasbih kecil komat kamit berdoa agar para pahlawan pejuang ketahanan pangan ini selalu di berikan kesehatan, umur panjang yang bermanfaat di mudahkan segala urusanya
Sehingga para petani
di berikan kecukupan Air, di jauhkan dari segala hama wereng atau tikus ,sehingga hasil pertanian meningkat.
” Dari sepenggal kata yang kita dengar dari pak Sutrasno juga membaca doa Allahhumma ubet- ubet bisa nyandang bisangliwet, Allahhumma ubet- ubet muga- mugo poro petani pinaring slamet, Allahhuma kitra- kitri sugih sapi ,sugih meri tutup Sutrasno.
(Marno Cakra)