Sragen|Mediacakranews.com-Peduli kesehatan mental masyarakat mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan mental kepada puluhan anggota karang taruna duku Tanjungsari Desa Pungsari Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.
Kegiatan itu menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya para anak muda untuk mementingkan kesehatan mental pada dirinya dalam kehidupan sehari-hari
“Kesehatan mental sangat penting untuk mengenali emosi pada diri terutama berfokus pada kecemasan,” Hal itu diungkapkan oleh Cindy Hutapea selaku Mahasiswa KKN Tim II Udip saat dikonfirmasi Sabtu (17/8/2024)
Dalam sesi edukasi itu, Cindy menjelaskan secara rinci tentang kecemasan, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, hingga pentingnya mengenali dan mengelola kecemasan dengan baik.
Selain itu, ia dan teman satu kelompok KKN juga melakukan pelatihan terkait dua teknik sederhana yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan.
Diantaranya, expressive writing dan teknik relaksasi napas 4-7-8. Teknik expressive writing mengajak individu untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka melalui tulisan karena dengan menulis secara bebas, individu dapat mengekspresikan emosi yang terpendam hingga dapat memberikan rasa lega.
Kedua adalah teknik relaksasi napas 4-7-8, yang merupakan metode sederhana tetapi efektif untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara menarik napas dalam selama 4 detik, menahan napas selama 7 detik, dan menghembuskan napas perlahan selama 8 detik.
“Teknik ini sangat mudah dilakukan dan bisa diterapkan kapan dan dimana saja,” ucapnya
Cindy menegatakan, selama sesi kegiatan edukasi berlangsung, para peserta karang taruna menerima dengan antusias.
Srmentara, salah satu peserta angota karang taruna Taufik mengatakan bahwa kegitaan mentoring kesehatan mental yang dilakukan sangat bermanfaat sekali serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas informasi bermanfaat yang diberikan oleh mahasiswa KKN serta untuk kedua teknik yang diajarkan cukup mudah untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
(Suparno Cakra)